Sangjit bukan sekadar acara serah-serahan dalam budaya Tionghoa, tetapi menjadi simbol penting dari kesungguhan dan restu keluarga dalam menyambut pernikahan. Kalau kamu berencana menggelar pernikahan adat Tionghoa di Bali, mengadakan prosesi sangjit di pulau ini bisa jadi pilihan yang penuh makna.
Tapi, bagaimana caranya agar Sangjit di Bali tetap terjaga, namun tetap sesuai dengan suasana dan logistik di Bali? Artikel ini akan bantu kamu menavigasi semua detail penting untuk memastikan momen sakral seperti ini dirancang secara spesial tanpa mengurangi esensi konsep pernikahan impianmu
Apa Itu Sangjit dan Mengapa Penting dalam Tradisi Tionghoa?
Sangjit merupakan salah satu prosesi penting dalam rangkaian upacara pernikahan adat Tionghoa. Tradisi ini menandai keseriusan pihak pria dalam melamar calon mempelai wanita secara formal, dengan membawa sejumlah seserahan bernilai simbolik
Barang-barang ini biasanya dibawa dalam jumlah genap dan mencerminkan harapan akan keberuntungan, kemakmuran, serta kehidupan rumah tangga yang harmonis. Dalam konteks masyarakat Tionghoa yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, sangjit berperan besar dalam memperkuat restu dan kebersamaan antar keluarga.
Menariknya, kini semakin banyak pasangan muda keturunan Tionghoa yang memilih untuk melaksanakan sangjit di luar kota asal mereka—termasuk di destinasi istimewa seperti Bali. Sangjit di Bali menjadi pilihan yang tak hanya indah secara visual, tapi juga menawarkan pengalaman budaya yang kaya dan berkesan.
Prosesi sakral ini bisa dikemas dalam suasana yang lebih intimate dan elegan, tanpa kehilangan makna tradisi yang dijunjung tinggi. Oleh karena itu, memahami filosofi di balik sangjit menjadi langkah awal yang penting bagi siapa pun yang ingin melangsungkan tradisi adatnya di Bali.
Barang-Barang yang Wajib Dibawa Saat Sangjit di Bali
Salah satu elemen paling penting dalam prosesi sangjit adalah barang bawaan atau seserahan yang dibawa oleh pihak keluarga pria. Berikut daftar barang yang umumnya wajib dibawa:
- Perhiasan emas dan cincin menjadi lambang kemakmuran, kestabilan finansial, dan komitmen yang tulus dari pihak pria. Cincin juga menjadi simbol ikatan resmi antara kedua sejoli. Biasanya, perhiasan ini akan dikenakan oleh calon pengantin wanita sebagai bentuk penerimaan lamaran.
- Uang atau angpao dalam jumlah genap merupakan budaya Tionghoa, angka genap dipercaya membawa keberuntungan dan keseimbangan. Angpao yang diberikan bukan hanya wujud dukungan finansial, tapi juga doa agar kehidupan pernikahan pasangan penuh rezeki dan lancar.
- Makanan simbolik seperti kue keranjang, manisan, dan buah-buahan juga penting untuk Sangjit di Bali. Kue kerangnya melambangkan kekompakan keluarga dan hubungan yang lebih erat, manisan adalah harapan agar pernikahan manis dan menyenangkan, sementara buah-buahan melambangkan kedamaian dan kemakmuran.
- Kain atau pakaian untuk calon mempelai wanita menjadi simbol bahwa pihak pria siap memberikan kenyamanan dan kehidupan yang layak. Di beberapa tradisi, pakaian juga mencerminkan kesiapan pria untuk “menanggung” calon istrinya secara lahir dan batin.
Ketika kamu menggelar sangjit di Bali melibatkan vendor lokal dan penyesuaian logistik akan membantu memastikan semua barang tersedia dan tampil menawan saat hari H. Pertimbangkan bekerja sama dengan wedding organizer yang berpengalaman dalam mengatur segala kebutuhan acara sesuai situasi dan kondisi.
Susunan Acara Sangjit di Bali beserta Urutan & Tata Caranya
Berikut adalah urutan acara sangjit yang umum dilakukan dalam adat Tionghoa, sekaligus bisa disesuaikan ketika kamu memilih menggelar tradisi ini di Bali:
1. Kedatangan Keluarga Pria ke Lokasi Sangjit
Acara biasanya dimulai dengan kedatangan keluarga pria ke lokasi venue. Dalam konteks sangjit di Bali, lokasi bisa berupa villa privat, restoran eksklusif, hingga ballroom hotel bergaya oriental yang kamu pakai. Pihak wanita selaku tuan rumah akan menyambut dengan penuh hormat, sesuai konsep yang kamu atur dengan vendor.
Jika keluarga pria datang dari luar Bali, koordinasi waktu dan logistik akan jadi poin penting agar rundown acara tetap berjalan sesuai harapan. Di sinilah peran wedding organizer lokal yang memahami alur budaya dan kondisi Bali sangat membantu.
2. Huan Li (Penyerahan Seserahan dari Keluarga Pria)
Dalam tradisi sangjit, penyerahan seserahan atau barang-barang simbolis disebut “Huan Li”, yang merupakan tanda bahwa pihak pria sudah siap untuk melamar secara formal. Biasanya, perwakilan dari keluarga pria, sering kali ibu calon mempelai pria, yang akan menyerahkan seserahan kepada pihak wanita.
Untuk sangjit di Bali, penting memastikan bahwa seserahan disusun secara estetis dan dipastikan aman selama perjalanan, terutama jika dikirim dari luar kota. Vendor yang menyediakan jasa dekorasi seserahan yang sesuai dengan adat namun tetap menyesuaikan konsep acara di Bali bisa jadi bantuan yang sempurna.
3. Shou Li (Penerimaan Seserahan dari Keluarga Wanita)
Penerimaan dari pihak wanita atau yang lebih dikenal dengan istilah “Shou Li”, adalah momen yang sangat sakral. Setelah Huan Li diserahkan, pihak keluarga wanita akan menerima seserahan tersebut sebagai penanda bahwa lamaran telah diterima. Menjadi momen simbolis bahwa keluarga besar wanita merestui pernikahan antara kedua mempelai.
Jika kamu mengadakan sangjit di Bali, pertimbangkan untuk menambahkan elemen lokal seperti musik gamelan ringan sebagai latar penyambutan, untuk menciptakan suasana yang hangat namun tetap harmonis dengan nuansa adat Tionghoa.
4. Gui Li (Balasan dari Pihak Wanita)
Sebagai simbol saling menghormati, keluarga wanita juga memberikan balasan seserahan kepada pihak pria yang dikenal sebagai tradisi “Gui Li”. Jumlah dan bentuknya tidak harus sama, namun tetap mencerminkan niat baik dan dukungan.
Tradisi ini mengajarkan bahwa hubungan pernikahan adalah jalan dua arah, yang membutuhkan saling pengertian dan keterbukaan. Dalam praktik sangjit di Bali acara ini bisa disesuaikan dengan konsep wedding dan pernikahan di Bali.
5. Jamuan Ringan dan Sesi Foto Bersama
Acara diakhiri dengan jamuan ringan—biasanya berupa makanan khas Tionghoa atau makanan fusion yang bisa disesuaikan dengan konsep lokasi sangjit di Bali. Sesi foto bersama pun menjadi bagian penting untuk mengabadikan momen, baik dengan keluarga inti maupun seluruh tamu yang hadir.
Untuk pengalaman sangjit di Bali yang berkesan, memilih venue yang mendukung akan menambah kesan dan memori yang lebih istimewa. Mengingat Bali yang kaya akan pemandangan alam dan arsitektur yang indah, kamu bisa memilih lokasi yang memberikan latar belakang sempurna untuk foto-foto cantik dan penuh makna.
Tips Memilih Lokasi Venue untuk Sangjit di Bali
Pemilihan lokasi adalah salah satu elemen penting dalam kesuksesan acara. Dengan memilih venue yang sesuai, kamu bisa menciptakan momen yang intimate, hangat, dan tak terlupakan untuk kedua keluarga besar. Berikut ini beberapa rekomendasi jenis venue yang bisa kamu pertimbangkan, lengkap dengan contoh tempat yang populer di Bali:
1. Villa Pribadi untuk Suasana Intimate
Bagi pasangan yang menginginkan suasana yang lebih hangat dan personal, villa pribadi bisa menjadi pilihan terbaik untuk sangjit di Bali. Keunggulan utama dari villa adalah fleksibilitas dalam mendesain ruangan sesuai tradisi keluarga, serta suasana yang lebih tenang dan privat.
Villa Phalosa, Seminyak menjadi rekomendasi yang menarik, mengingat suguhan view pantai dan pemandangan sunset akan jadi momen yang sempurna. Sangat cocok untuk prosesi seperti penyerahan seserahan (Huan Li) hingga sesi foto keluarga. Suasana eksklusif villa membuat acara terasa lebih sakral dan personal.
2. Restoran Oriental atau Modern Klasik
Jika kamu ingin mengadakan acara sangjit di Bali dengan konsep semi-formal namun tetap kaya nuansa budaya, restoran dengan sentuhan oriental adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Pastikan restoran memiliki ruang privat untuk menjaga kekhidmatan acara dan layout yang memudahkan prosesi adat.
Beberapa restoran di Bali juga menawarkan paket menu khas Tionghoa dan dekorasi tematik yang mendukung acara sangjit, mulai dari kue keranjang hingga suasana oriental yang elegan.
3. Ballroom Hotel untuk Kesan Mewah dan Nyaman
Untuk kamu yang ingin menghadirkan acara yang lebih besar dengan fasilitas lengkap, ballroom hotel bisa jadi solusi ideal. Hotel berbintang biasanya menawarkan paket lengkap termasuk venue, catering, dekorasi, dan bahkan akomodasi untuk keluarga yang datang dari luar kota.
The Apurva Kempinski Bali menjadi salah satu venue pilihan karena menyediakan ballroom yang memiliki arsitektur mewah dan layout yang fleksibel. Venue ini sangat mendukung pelaksanaan adat sangjit, baik dari sisi estetika maupun fasilitas teknis.
4. Venue Eksklusif dengan Pemandangan Ikonik
Untuk pasangan yang ingin menyatukan keindahan alam Bali dengan kentalnya nuansa budaya Tionghoa, venue eksklusif dengan pemandangan menawan bisa menjadi pilihan terbaik. Tempat seperti ini sangat cocok untuk sangjit di Bali yang ingin tampil unik dan berkesan.
Wonderland Uluwatu juga menjadi paket lengkap karena menawarkan kombinasi antara taman tepi tebing dan arsitektur modern terbuka. Pemandangan laut lepas di Uluwatu menjadi latar sempurna untuk acara sangjit sore menjelang sunset. Layout terbuka memudahkan pengaturan flow acara, dari prosesi Huan Li hingga sesi makan bersama.
Kini Kamu Siap Gelar Acara Sangjit di Bali!
Mengadakan acara Sangjit di Pulau Bali bukan hal yang mustahil, bahkan bisa jadi momen luar biasa jika dirancang dengan cermat dan penuh makna. Dengan perencanaan yang tepat dan bantuan dari tim yang memahami esensi budaya Tionghoa, kamu bisa punya momen sangjit yang tak hanya indah secara visual, tapi juga kaya makna bagi kedua keluarga.
Kalau kamu ingin semua hal teknis sangjit di Bali ditangani secara profesional, mulai dari lokasi, vendor, logistik, hingga susunan acara yang efektif. Jika kamu mencari solusi efektif, langsung konsultasi kebutuhan Anda dengan tim Bali Testimoni Wedding. Kami siap bantu wujudkan acara yang kamu impikan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi yang kamu pegang.
