Menggelar Pernikahan Adat Bali Modern? 6 Unsur Dekorasi Ini Harus Tetap Ada!

Menggelar Pernikahan Adat Bali Modern? 6 Unsur Dekorasi Ini Harus Tetap Ada!

Kamu dan pasangan sepakat untuk menggelar pernikahan adat Bali modern? Kalau iya, ada satu hal penting yang sering bikin pasangan bingung, dan kamu mungkin mengalami dilema yang sama, yaitu “bagaimana caranya menggabungkan tradisi Bali yang sakral dengan sentuhan modern?”

Wajar banget kok kamu bingung soal ini, apalagi bagi couple-couple zaman sekarang yang kebanyakan mendambakan resepsi pernikahan tetap tampak stylish, tapi pihak keluarga menginginkan agar tidak sampai meninggalkan akar budaya. Tenang, salah satu solusinya adalah tetap menggunakan beberapa unsur dekorasi khas Bali yang akan dibahas di artikel ini!

6 Dekorasi Unik yang Harus Tetap Ada di Pernikahan Adat Bali Modern

6 Dekorasi Unik yang Harus Tetap Ada di Pernikahan Adat Bali Modern

Dekorasi pernikahan Bali memang terkenal dengan keunikan dan ciri khasnya. Sama halnya dengan adat pernikahan lain di Indonesia, setiap detail dekorasinya sarat akan makna tradisional yang tak bisa dihilangkan begitu saja:

1. Gapura Pintu Masuk (Angkul-Angkul)

Angkul-angkul adalah gapura khas Bali yang diletakkan di pintu masuk pernikahan. Selain menyambut tamu, gapura ini dipercaya melindungi dari gangguan gaib. Dengan ukiran khas dan apit lawang di sisi kanan-kirinya, angkul-angkul menghadirkan nuansa sakral sekaligus estetik.

2. Kain Poleng

Pernah lihat kain kotak-kotak hitam putih di berbagai upacara adat Bali? Itulah kain poleng. Warna hitam dan putihnya melambangkan keseimbangan: baik dan buruk, siang dan malam, hidup dan mati. Dalam sebuah pernikahan adat Bali modern, kain poleng biasanya dipasang pada pilar, tiang, atau elemen dekorasi tertentu untuk menegaskan makna keseimbangan dalam kehidupan rumah tangga.

3. Janur

Selain di pernikahan adat Sumatera dan Jawa, janur atau daun kelapa muda juga hampir selalu hadir dalam dekorasi pernikahan adat Bali modern. Biasanya janur dirangkai menjadi penjor, hiasan melengkung tinggi yang dipasang di area pintu masuk.

Bagi masyarakat Bali, penjor di pintu masuk melambangkan doa agar acara berjalan lancar sekaligus membawa keberkahan bagi pasangan pengantin. Kehadirannya dipercaya sebagai simbol kemakmuran, kesuburan, dan perlindungan dari hal-hal negatif. Karena itu, banyak yang meyakini bahwa dengan memasang penjor, rumah tangga yang baru dibangun akan senantiasa dilimpahi rezeki serta kebahagiaan.

4. Gebogan

Dalam adat Bali, gebogan dikenal sebagai sesaji yang biasa menjadi persembahan saat upacara keagamaan umat Hindu. Namun dalam pernikahan adat Bali modern, masyarakat juga kerap menjadikan gebogan sebagai elemen dekorasi karena penuh makna spiritual. Gebogan tersusun menyerupai menara dengan wadah penyangga di bagian bawah (dulang). 

Dulang biasanya terbuat dari kayu atau anyaman bambu berbentuk bundar dengan beberapa tingkatan. Susunannya semakin mengerucut kecil ke atas, hingga akhirnya mencapai puncak. Setiap tingkat berisi buah-buahan, kue tradisional, atau roti, sementara bagian atasnya dihiasi janur dan bunga.

5. Dekorasi Pelaminan Khas Bali

Pelaminan adalah pusat perhatian dalam setiap pesta pernikahan. Dalam pernikahan adat Bali modern, pelaminan biasanya berbentuk Candi Bentar—gerbang tradisional dengan ukiran khas yang meruncing ke atas.

Kenapa penting? Bentuk Candi Bentar melambangkan alam semesta, tempat manusia hidup. Ukiran yang mengarah ke atas dipercaya membawa rahmat dari Bhatara Wisnu, sang dewa pemelihara alam, sekaligus mendatangkan kelancaran rezeki.

6. Payung Khas Bali

Dekorasi terakhir yang tidak boleh hilang dari pernikahan adat Bali modern adalah payung khas Bali (berdiameter sekitar 1 – 3 meter). Warna dan bentuknya bervariasi, biasanya diletakkan di sekitar pelaminan, area jalan pengantin, atau pintu masuk.

Dalam filosofi Bali, payung melambangkan perlindungan dari Sang Hyang Widhi. Artinya, kehidupan rumah tangga yang baru dimulai diharapkan selalu mendapat lindungan dari Tuhan.

Rekomendasi Venue untuk Pernikahan Adat Bali Modern

Rekomendasi Venue untuk Pernikahan Adat Bali Modern 2

Setelah dekorasi beres, tentu kamu juga butuh tempat yang pas untuk menggelar pesta pernikahan impianmu. Untungnya, Bali dikenal sebagai surga destinasi pernikahan, baik untuk konsep internasional, tradisional, maupun perpaduan keduanya. Nah, buat kamu yang ingin menggelar pernikahan adat Bali modern, ada banyak pilihan tempat yang recommended:

1. Phalosa Villa

Berlokasi di Batu Belig, kawasan Seminyak Raya, Phalosa Villa menjadi salah satu top of mind banyak pasangan yang mendambakan pernikahan tepi pantai. Villa ini memang didesain untuk event spesial, termasuk pernikahan. Area outdoor-nya luas, jadi gampang banget kalau kamu mau menambahkan dekorasi adat Bali, seperti penjor atau gebogan, yang berpadu manis dengan pemandangan pantai.

2. Plenilunio Villa

Venue ini menghadirkan perpaduan antara joglo Jawa antik dengan sentuhan modern yang elegan. Dengan 10 kamar tidur, villa ini fleksibel banget, cocok untuk pernikahan intimate atau resepsi berkapasitas lebih dari 100 tamu.

Dekorasi adat Bali bisa kamu kombinasikan dengan arsitektur joglo yang hangat, sehingga tercipta suasana berbeda dari venue lainnya. Plus, lokasi Plenilunio Villa punya pemandangan laut yang cantik, bikin acara makin berkelas sekaligus memorable.

3. Tirtha Bali Uluwatu

Kalau ngomongin venue pernikahan di Bali, nama Tirtha Uluwatu hampir selalu masuk daftar favorit. Kapel ikoniknya berdiri megah di tepi tebing, langsung menghadap Samudra Hindia. Bisa kebayang kan, betapa indahnya kalau kamu mengucapkan janji suci di sana saat matahari terbenam?

4. The Edge Bali

Kalau kamu menginginkan pesta yang super eksklusif dan private, The Edge Bali bisa jadi jawaban. Terletak di Pecatu, venue ini menawarkan pengalaman pernikahan mewah di atas tebing dengan panorama Samudra Hindia yang dramatis.

The Edge Bali terkenal dengan layanan premium, villa pribadi, area resepsi luas, dan infinity pool yang ikonik. Menariknya, dekorasi adat Bali juga bisa kamu hadirkan di sini, mulai dari payung khas Bali, kain poleng, sampai gebogan, sehingga nuansa tradisi tetap terasa di tengah kemewahan.

5. Jeeva Saba

Buat kamu yang menginginkan suasana hangat dan bertema back to nature, venue ini bisa jadi pilihan yang pas. Soalnya, Jeeva Saba merupakan resort bintang 4 yang letaknya berada di tepi Pantai Saba, dekat Pura Anyar. 

Arsitekturnya menyatu dengan lingkungan sekitar, dengan interior yang simpel tapi penuh karakter. Karena posisinya persis di tepi laut, nuansa pernikahan di sini terasa intim dan menenangkan. Cocok buat kamu yang pengin pernikahan adat Bali modern dengan sentuhan sakral tapi tetap casual.

6. Wonderland Uluwatu

Kamu pernah memimpikan untuk mengucap janji suci pernikahan bersama pasangan tercinta di atas tebing? Coba deh kamu booking paket pernikahan Bali di Wonderland Uluwatu. Lokasinya ada di tebing setinggi 110 meter, menghadap langsung ke pantai Nunggalan dan Nyang-Nyang yang masih sangat asri. 

Kini Kamu Siap Gelar Pernikahan Adat Bali Modern?

Kini Kamu Siap Gelar Pernikahan Adat Bali Modern

Itulah beberapa elemen dekorasi yang sebaiknya tidak kamu pisahkan jika ingin menggelar pesta pernikahan adat Bali modern. Jadi, meski pesta pernikahanmu memiliki sentuhan yang kekinian, vibe Bali-nya tetap terasa. 

Nah, supaya momen sakral ini bisa selalu kenang seumur hidup, pastikan setiap detail persiapannya matang, mulai dari pemilihan venue, tema dekorasi, kolaborasi vendor, dll. Dan semua itu tentunya tidak bisa dong kamu urus sendiri.

Karena itu, Bali Testimoni Wedding hadir sebagai partner yang siap bantu mewujudkan pernikahan imipanmu. Kami menawarkan berbagai pilihan venue yang ikonik di Bali, jaringan kerjasama yang solid dengan berbagai macam vendor, dan tema yang bisa kamu sesuaikan dengan visi pernikahanmu. Yuk, ngobrol dulu dan ceritakan tentang wedding dream kamu bersama pasangan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Get in Touch, DM Now!