Tahu nggak sih kalau ternyata destination wedding Bali sudah sering jadi impian banyak pasangan, nggak cuma dari dalam negeri tapi juga dari berbagai penjuru dunia, lho. Nggak heran sih soalnya Bali itu sudah dikenal sejak lama sebagai surga tropis yang sering banget masuk daftar Top 10 Islands in the World.
Buat kamu yag tinggal di luar negeri, seperti Australia, Tiongkok, Slovakia, bahkan India, biaya nikah di Bali juga nggak semahal itu (apalagi jika dibandingkan sama destinasi eksotis lainnya). Makanya, banyak calon pengantin luar negeri yang akhirnya menjatuhkan pilihan ke sini. Tapi, merencanakan pernikahan dari luar negeri tentu ada tantangannya, ya.
Harus mulai dari mana? Apa saja yang perlu dipersiapkan? Yuk, simak artikel ini sampai habis biar kamu bisa merancang pernikahan impianmu di Bali dengan lebih mudah!
Tips Merencanakan Destination Wedding Bali dari Luar Negeri
Berikut ini beberapa tips penting yag harus kamu pertimbangkan saat menyusun dan merencanakan acara pernikahan di Bali, terutama buat kamu yang tinggal di luar negeri:
1. Pastikan Upacara Tersebut Sah
Hal pertama dan paling penting dalam merencanakan destination wedding Bali adalah memastikan upacara pernikahan kamu sah secara hukum. Ini berlaku bukan hanya di Bali, tapi di destinasi mana pun di dunia.
Jangan sampai kamu hanya menggelar pesta tanpa pengakuan hukum! Kamu bisa memilih Bali wedding package resmi yang biasanya sudah mencakup upacara dengan pendeta atau perwakilan agama yang sah.
2. Pilih Venue Pernikahan Bali yang Sempurna untuk Kamu
Bali punya banyak banget pilihan tempat pernikahan yang indah. Mulai dari kapel mewah di tepi tebing Uluwatu, resor yang elegan di Jimbaran, pantai berpasir lembut di Ketewel, hingga banyak pilihan villa private di Seminyak dan Kuta.
Tapi, usahakan veue yang kamu pilih mencerminkan visi pernikahan kamu dan pasangan, ya. Biar nggak bingung, kamu bisa cek daftar lengkap venue pernikahan di Bali yang bisa jadi inspirasimu!
3. Ketahui Musim Terbaik untuk Destination Wedding Bali
Untungnya, Bali tidak memiliki musim seperti yang diketahui banyak orang Barat. Secara umum, Bali cuma punya 2 musim, yaitu musim hujan (Oktober – Maret) dan musim kemarau (April – September).
Kalau kamu ingin outdoor party yang aman dari hujan, bulan April, Mei, Juni, dan September adalah pilihan terbaik. Kenapa? Karena bulan-bulan ini masih masuk musim kemarau, tapi belum ramai wisatawan. Harga penginapan juga bisa lebih murah 30–50% dibandingkan saat musim liburan, juga cuacanya pun biasanya lebih bersahabat.
4. Budget
https://www.pexels.com/photo/100-u-s-dollar-banknotes-534229/
Berapa sih biaya untuk melangsungkan pernikahan di Bali? Pertanyaan ini sering banget muncul saat merencanakan destination wedding Bali.
Jawabannya? Tergantung! Kalau kamu ingin mengundang sekitar 50 tamu dan menyelenggarakan resepsi juga, kisaran biayanya bisa mulai dari $10.000 – $20.000 USD. Tentu saja, semuanya tergantung pada lokasi dan konsep pernikahan yang kamu pilih.
Salah satu pilihan populer adalah menyewa vila. Vila dengan taman atau pemandangan sawah biasanya lebih hemat dibandingkan vila di tebing atau pinggir pantai. Memang, pernikahan di vila bisa sedikit lebih mahal. Tapi, banyak kelebihannya:
- Privasi untuk kamu dan tamu.
- Jam malam bisa sampai pukul 12 malam, lebih lama dari hotel.
- Tanpa biaya corkage, kamu bisa bawa vendor sendiri sesuai selera.
- Kamar vila bisa menampung keluarga dekat, jadi lebih hangat.
Masih ingin lebih hemat? Ada juga paket destination wedding Bali yang lebih budget-friendly tapi tetap berkualitas. Tapi, biaya nikah di Bali itu mencakup apa aja, sih?
Tarif per malam
Setiap vila punya tarif berbeda tergantung musim dan hari (weekday atau weekend). Untuk detailnya, langsung aja cek info di situs resmi atau tanya langsung ke wedding planner.
Biaya acara / sewa tempat
Selain tarif menginap, kamu juga perlu membayar biaya acara. Biasanya setara tarif satu malam, tergantung aturan vila.
Biaya Banjar
Ini adalah biaya yang dibayar ke komunitas lokal. Fungsinya untuk membantu kelancaran acara, seperti parkir dan pengawasan vendor.
Uang jaminan
Biaya ini wajib dibayar sebelum check-in dan akan dikembalikan jika vila ditinggalkan dalam kondisi baik.
Alkohol
Harga alkohol di Bali cukup tinggi karena adanya ‘pajak dosa’. Nggak heran kalau sebotol anggur bisa 3–4 kali lebih mahal dari harga di Eropa!
5. Recanakan Kunjungan ke Bali
https://www.pexels.com/photo/100-u-s-dollar-banknotes-534229/
Kalau kamu serius ingin melangsungkan destination wedding Bali, sangat disarankan untuk datang langsung ke Bali setidaknya sekali sebelum hari-H. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sekitar 6–12 bulan sebelum pernikahan.
Kenapa? Karena dengan melihat langsung lokasi dan bertemu vendor, kamu bisa membayangkan lebih jelas bagaimana suasana hari spesialmu nanti. Selain itu, kunjungan awal bisa mencegah kekecewaan di kemudian hari.
Apalagi venue dan tanggal favorit di sana bisa cepat banget dipesan pasangan lain. Jadi, memesan lebih awal bisa jadi penyelamat. Bahkan, sering kali kamu bisa dapat early bird discount yang lumayan gede! Lalu, apa aja yang bisa kamu lakukan saat kunjungan ini?
Kunjungi Tempat-Tempat Pernikahan
Bersama wedding planner, kamu bisa mengatur kunjungan inspeksi ke beberapa venue. Biasanya, survey ini nggak dikenakan biaya, kok.
Kalau kamu nggak bisa datang langsung, pastikan lakukan riset online yang mendalam. Baca ulasan tamu, tonton video di YouTube, atau cari blog yang membahas pengalaman mereka di tempat itu. Jangan lupa, tanyakan juga soal batasan venue seperti jam malam, jumlah tamu, atau aturan vendor luar.
Cicipi Makanan dari Vendor Katering
Rencanakan sesi food tasting bareng wedding planner kamu. Pilihannya bisa dari hotel, restoran, atau jasa katering lokal. Biasanya ada biaya untuk sesi mencicipi ini. Tapi hasilnya sepadan karena kamu jadi tahu mana rasa yang cocok.
Sampaikan juga preferensi kamu, mau menu internasional atau lokal khas Bali. Ingat, beberapa tamu mungkin punya alergi atau intoleransi makanan, jadi penting banget untuk perhatikan itu.
6. Akomodasi untuk Para Tamu
https://www.pexels.com/photo/white-and-red-plane-beside-clouds-low-angle-photography-46148/
Biar praktis dan aman, sebaiknya kamu bantu urus akomodasi untuk para tamu, jangan biarkan mereka pesan sendiri. Alasannya cukup sederhana tapi penting.
Pertama, Bali nggak punya sistem transportasi umum yang baik. Jadi, kalau tamu kamu nginep di tempat berbeda-beda, bakal ribet banget untuk koordinasi. Apalagi banyak pengemudi nakal yang bisa saja menipu wisatawan asing. Kamu tentu nggak mau tamu kesayanganmu stres sebelum acara, kan?
Kedua, lalu lintas Bali bisa padat banget, terutama di area wisata seperti Seminyak, Ubud, atau Uluwatu, belum lagi soal transportasi motor. Banyak orang berpikir naik skuter itu seru, tapi nyatanya cukup berbahaya kalau nggak berpengalaman.
Setiap tahun, banyak wisatawan cedera karena kecelakaan motor. Kamu pasti nggak mau hari bahagiamu diwarnai kabar buruk. Karena itu, minta bantuan wedding planner Bali untuk mengatur akomodasi dan transportasi para tamu.
7. Sewa Jasa Wedding Planner Lokal
Seperti yang selalu di-mention pada poin-poin sebelumnya: mintalah bantuan wedding planner agar persiapan destination wedding Bali kamu jadi lebih mudah dan stress-free. Serius, merencanakan pernikahan dari jarak jauh itu bisa bikin frustasi kalau semuanya harus kamu urus sendiri. Apalagi kalau kamu belum familiar dengan vendor lokal, aturan venue, atau bahkan cuaca Bali.
Beda ceritanya kalau kamu menyewa jasa wedding planner lokal, mereka bisa jadi tangan kanan kamu dalam segala hal, mulai dari memilih venue, mengurus perizinan, koordinasi vendor, sampai memastikan hari-H berjalan lancar.
Tapi, di antara banyaknya jasa wedding planner di Bali, harus milih yang mana, ya? Kamu bisa banget mempertimbangkan Bali Testimoni Wedding. kami menawarkan layanan perencanaan pernikahan yang benar-benar personal dan sudah dipercaya lebih dari 900 pasangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Yuk, hubungi kami sekarang dan mulai wujudkan pernikahan impianmu dengan beragam destination wedding Bali yang bisa kamu pilih!