Tea Pai Ceremony bukan sekadar prosesi minum teh dalam pernikahan adat Tionghoa. Bagi keluarga besar, ini adalah momen sakral untuk menyampaikan restu dan mempererat hubungan antar keluarga secara simbolis dan penuh hormat.
Jika kamu merencanakan mengadakan tradisi tersebut dalam tatanan wedding dream di Bali, memahami urutan dan tata cara pelaksanaannya akan jadi kunci keberhasilan. Artikel ini akan membantumu memahami apa saja yang harus diperhatikan untuk melaksanakan acara adat tionghoa dalam pernikahanmu.
Apa Itu Tea Pai dalam Tradisi Tionghoa?
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kamu memahami apa yang dimaksud Tea Pai Ceremony dalam tradisi Tionghoa. Secara garis besar tradisi ini merupakan prosesi penghormatan kepada orang tua dan keluarga senior, melalui penyajian teh oleh pasangan pengantin.
Tradisi ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan menjadi bagian penting dalam prosesi pernikahan Tionghoa sebagai bentuk rasa hormat, terima kasih, dan simbol penyatuan dua keluarga. Teh yang disajikan bukan hanya minuman semata, tapi melambangkan ketulusan, kedamaian, dan penerimaan.
Uniknya karena tradisi ini bersifat santai, untuk kamu yang ingin mengadakan pernikahan tionghoa di Bali, tea pai menjadi bagian yang tak terpisahkan. Terutama bagi pasangan keturunan Tionghoa yang ingin tetap menjaga nilai tradisi, meskipun menggelar pernikahan dengan sentuhan modern.
Tata Cara dan Urutan Tea Pai Ceremony dalam Adat Tionghoa
Setelah memahami makna simbolik dan pentingnya tea pai dalam tradisi pernikahan Tionghoa, langkah selanjutnya adalah mengenal detail teknis pelaksanaannya. Berikut ini adalah tata cara dan urutan tea pai ceremony yang umum dilakukan, termasuk dalam pelaksanaan tea pai di Bali.
1. Penataan Meja dan Posisi Tempat Duduk
Chá zhuō (Meja teh) biasanya ditata dengan penuh kehormatan dan simbolisme. Taplak merah digunakan karena menjadi simbol atau lambang kebahagiaan. Keterlibatan lóng fèng chéng xiáng (lilin emas serta ornamen naga dan phoenix) jug penting untuk merepresentasikan keharmonisan antara pengantin pria dan wanita.
Kursi utama untuk orang tua dan kerabat senior diletakkan menghadap pasangan pengantin, dengan pencahayaan dan latar yang disesuaikan tema wedding yang kamu pakai. Beberapa keluarga juga menambahkan foto leluhur untuk penghormatan simbolis, tergantung nilai-nilai yang dianut.
Untuk Tea Pai Ceremony di Bali, banyak pasangan memilih backdrop tradisional Tionghoa berpadu dengan elemen tropis, menjadikan prosesi lebih berkesan namun tetap khidmat. Namun kamu masih bisa menyesuaikannya dengan konsep yang kamu gunakan dalam prosesi pernikahan.
2. Urutan Keluarga yang Dilayani
Urutan penyajian teh mengikuti struktur hirarki keluarga Tionghoa, yang merefleksikan nilai filial piety atau bakti anak kepada orang tua. Umumnya dimulai dari:
- Orang tua mempelai pria.
- Orang tua mempelai wanita.
- Kakek dan nenek atau leluhur dari kedua pihak (jika hadir).
- Paman dan bibi senior, kemudian saudara yang lebih tua.
Ketelitian dalam urutan ini menunjukkan penghormatan dan pemahaman terhadap struktur keluarga, yang dianggap sangat penting dalam budaya Tionghoa. Karena urutan ini cukup krusial dalam Tea Pai Ceremony, jika terdapat pengubahan urutan harus melalui persetujuan keluarga dari kedua mempelai.
Pastikan kamu memilih wedding organizer yang paham terkait adat Tionghoa, atau setidaknya punya preferensi dan portofolio dalam pengurusan pernikahan Tionghoa di Bali. Hal ini untuk memastikan koordinator acara memahami urutan, dengan baik untuk menghindari kekeliruan saat menggelar acara adat ini.
3. Penyajian Teh oleh Pengantin
Secara teknis penyajian teh dilakukan oleh pengantin secara langsung. Mereka akan membawa chá bēi (cangkir teh) dengan dua tangan, membungkukkan badan sedikit saat menyerahkan. Selain tata krama tersebut, sebagai bentuk penghormatan penuh biasanya penyerahan teh disertai ucapan sopan seperti:
“爸爸妈妈,请喝茶” (Bàba māma, qǐng hē chá) — “Ayah Ibu, silakan minum teh.”
Setelah teh diterima, orang tua atau kerabat akan menyerap sedikit sebagai simbol penerimaan. Di beberapa tradisi, pengantin juga akan membantu meletakkan cangkir ke tangan yang menerima, sebagai bentuk pelayanan dan penghargaan tertinggi.
4. Ucapan Restu dan Pemberian Angpao/Perhiasan
Setelah menerima teh, pihak keluarga akan memberikan restu berupa doa atau harapan baik seperti:
“白头偕老,早生贵子” (báitóuxiélǎo, zǎoshēngguìzǐ) — “Semoga hidup harmonis hingga tua, dan segera diberi keturunan.”
Doa bisa menggunakan berbagai bahasa sesuai yang keluarga atau mempelai inginkan. Anda bisa bekerjasama dengan pihak vendor untuk menyediakan teks tertulis sebagai doa baik atau template ucapan agar lebih seragam dan memudahkan sanak saudara yang terlibat.
Selain memberikan doa, pihak keluarga terkait juga memberikan hóngbāo (angpao merah) atau perhiasan emas seperti kalung naga-phoenix, gelang, atau cincin sebagai simbol kemakmuran dan perlindungan. Perhiasan biasanya dikenakan langsung ke pengantin sebagai simbol pengakuan dan restu yang sah dalam keluarga besar.
5. Busana Pengantin saat Tea Pai Ceremony
Dalam budaya Tionghoa, pengantin wanita biasanya mengenakan Qun Kwa (裙褂) atau Cheongsam (旗袍) berwarna merah, dihiasi bordir naga dan phoenix yang melambangkan keberuntungan dan keselarasan. Pengantin pria biasanya mengenakan setelan formal atau baju khas Tionghoa seperti Tang Suit.
Warna merah sangat fotogenik dalam cahaya natural Bali. Cocok dipadukan dengan elemen kayu atau batu alam jika dilakukan di outdoor venue. Walaupun terdapat saran seperti ini, namun pernikahan Tionghoa modern juga bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan estetika acara.
Jenis Teh dan Makna Simboliknya dalam Tea Pai Ceremony
Tidak semua teh bisa digunakan dalam tea pai. Beberapa jenis teh yang umum dipakai:
- Wūlóng Chá (Teh Oolong): Teh Oolong sering digunakan karena aromanya yang khas dan sifatnya yang menenangkan. Dalam simbolisme pernikahan, Oolongmelambangkan keharmonisan dan keberuntungan.
- Mòlì Huā Chá (Teh Melati): Teh melati memiliki aroma lembut dan menyegarkan, dengan bunga melati sebagai simbol kesucian, ketulusan, dan rasa hormat yang mendalam kepada orang tua dan leluhur.
- Lǜ Chá (Teh Hijau): Penggunaan teh ini melambangkan awal yang baru, pertumbuhan dalam hubungan, dan kesegaran atau kejernihan pikiran maupun hubungan.
- Hóng Chá (Teh Merah): Dalam beberapa keluarga Tionghoa, teh merah adalah pilihan utama karena warna merah adalah simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam budaya Tionghoa. Warna ini juga dapat berarti Kekuatan dan harapan untuk kelanggengan hubungan pernikahan.
Untuk Tea Pai Ceremony yang kamu adakan, pemilihan jenis teh yang disukai keluarga dan tetap sesuai dengan nilai simbolik adalah kunci. Karena teh dalam tradisi ini bukan hanya soal rasa, tapi juga penghormatan.
Tips Teknis Menggelar Tea Pai Ceremony di Bali
Untuk meningkatkan kelangsungan dan keberhasilan acara, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti, seperti halnya:
1. Menyewa Vendor dan MC yang Berpengalaman
Vendor dan MC menjadi kunci keberhasilan, sehingga pemilihannya akan menjadi kunci. Talent yang paham budaya Tionghoa serta adata lokal, akan sangat membantu menjaga urutan dan narasi selama tea pai berlangsung.
Kesalahan kecil dalam urutan atau sapaan bisa berdampak besar bagi keluarga. Untungnya Bali Testimoni Wedding siap bantu menyediakan MC berpengalaman untuk mendukung Tea Pai Ceremony berjalan dengan khidmat.
2. Persiapan Lokasi dan Layout dengan Matang
Pastikan lokasi mendukung kebutuhan acara, baik indoor maupun outdoor. Perlu ada area khusus untuk meja teh, kursi VIP keluarga, dan dokumentasi. Sound system juga perlu diperhatikan untuk narasi acara. Pemilihan vendor berkualitas yang menyediakan paket komplit untuk penggelaran acara akan jadi nilai tambah yang perlu kamu pertimbangkan.
3. Dokumentasi & Lighting
Sesi dokumentasi juga perlu kamu highlight karena momen ini bisa jadi momen yang tidak akan terulang. Untuk itu tim fotografer dan videografer harus mengetahui momen penting seperti penyerahan teh, ucapan restu, dan pemberian angpao. Penempatan lighting yang tepat akan memastikan hasil dokumentasi lebih berkesan.
Kini Kamu Siap Langsungkan Tea Pai Ceremony yang Penuh Makna
Dari artikel ini kamu tahu Tea Pai lebih dari sekadar prosesi, melainkan perwujudan penghormatan dan penyatuan dua keluarga. Agar acara ini berjalan sempurna, diperlukan persiapan teknis yang matang dan pemahaman mendalam akan maknanya.
Jika kamu ingin menyelenggarakan Tea Pai Ceremony di Bali yang berkesan dan sesuai adat tanpa mengorbankan konsep wedding, Bali Testimoni Wedding siap membantu. Hubungi kami dan wujudkan momen sakral penuh makna bersama keluarga tercinta.